Pengetahuan dan Siklus Proses Bisnis Dengan Menggunakan Data Flow Diagram (DFD)
Nov 12, 2020
Add Comment
Dokumentasi serta fungsinya:
Data Flow Diagram (DFD)
Penjelasan Tambahan Mengenai Simbol DFD
Contoh Gambaran DFD Pembayaran Pelanggan (2)
Contoh Gambaran DFD Pemrosesan Penggajian (2)
Level DFD
DFD Level 2
DFD Level 2 merupakan penjabaran lebih rinci dari DFD level 1. Setiap bubble proses pada DFD level 1 dapat dimodelkan secara lebih terperinci menjadi sebuah DFD lagi. Apabila diperlukan setiap bubble proses pada DFD level 2 juga dapat diperinci menjadi DFD level 3, begitu seterusnya. Perincian DFD berhenti sampai proses yang ada bersifat atomik (6). Contohnya sebagai berikut (atas user dan bawah admin) [8]:
Aplikasi/Diagraming Tool untuk DFD
Sumber Literatur
Ket: (angka) merupakan sumber yg ada di slide paling belakang
Selamat berkunjung kembali di postingan selanjutnya
- Dokumentasi => menjelaskan pendokumentasian sistem meliputi diagram, bagan alir, tabel, dan representasi grafis lainnya dari data dan informasi (2).
- Fungsi dokumentasi (2):
- Menentukan cara sistem bekerja
- Mengevaluasi dokumentasi untuk mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan pengendalian internal
- Menentukan cara beroperasi dari sistem yang sudah ada atau telah diajukan
Berikut ini yang merupakan alat-alat dokumentasi (2):
- Diagram Arus Data/ Data Flow Diagram (DFD) => deskripsi grafis sumber data yang terdiri dari arus data, proses transformasi , penyimpanan data, dan tujuan data
- Bagan Alir => deskripsi grafis sistem yang terdiri dari bagan alir dokumen, bagan alir sistem, dan bagan alir program
- Diagram Proses Bisnis => deskripsi grafis dari proses bisnis yang digunakan oleh perusahaan
- Data Flow Diagram (DFD) => Bertujuan untuk menjelaskan arus data dalam organisasi secara grafis (2).
- Fungsi Data Flow Diagram (DFD) sebagai berikut (5):
- Memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
- Pembuatan model berdasarkan fungsi sistem yang lebih kompleks
- Konsep yang digunakan mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program
- Syarat-syarat pembuatan DFD diantaranya:
- Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
- Pemberian nomor pada komponen proses.
- Penggambaran DFD harus enak dilihat.
- Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
- Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.
- Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
- Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
- Syarat-syarat pembuatan DFD diantaranya (2):
- Memahami sistem
- Mengabaikan aspek tertentu dari sistem
- Menentukan batasan sistem
- Mengembangkan diagram konteks
- Mengidentifikasi arus data
- Mengelompokkan arus data
- Mengidentifikasi proses transformasi
- Mengelompokkan proses transformasi
- Mengidentifikasi semua file atau penyimpanan data
- Mengidentifikasi semua sumber dan tujuan data
- Memberi nama semua elemen DFD
- Membagi sub bagian DFD
- Berikan nomor yang berurutan pada setiap proses
- Menyempurnakan DFD
- Mempersiapkan salinan akhir
- Berikut ini yang merupakan simbol dari DFD (2):
Penjelasan Tambahan Mengenai Simbol DFD
- Terdapat hal yang perlu diperhatikan terkait simbol DFD (6):
- Proses => menggunakan label berupa kata kerja, minimal memiliki satu masukan dan satu keluaran
- Data store => data tidak dapat dipindahkan secara langsung dari data store satu ke data store yang lain, data tidak dapat dipindahkan langsung dari external entity ke data store, dan sebaliknya dari data store ke external entity, menggunakan label berupa kata benda
- Aliran data => hanya memiliki satu arah, data tidak dapat kembali secara langsung ke proses yang sama, aliran data ke data store berarti melakukan pengubahan data(hapus atau ubah), aliran data dari data store berarti mengambil data, menggunakan label berupa kata benda
Contoh Gambaran DFD Pembayaran Pelanggan (2)
Contoh Gambaran DFD Pemrosesan Penggajian (2)
Level DFD
- Dalam melakukan pemodelan proses, dibutuhkan beberapa level DFD agar proses yang dimodelkan tersebut sesuai dengan sistem yang diinginkan. Semakin tinggi level DFD menunjukkan pemodelan yang semakin rinci. Level tersebut terbagi atas 3, diantaranya (6):
- DFD Level 0 (Diagram Konteks)
- DFD Level 1
- DFD Level 2
- DFD level 0 atau bisa juga disebut diagram konteks merupakan gambaran bagaimana sistem berinteraksi dengan external entity (6). Contohnya sebagai berikut (8):
DFD Level 1
- DFD Level 1 menunjukkan proses-proses utama yang terjadi di dalam sistem yang sedang dibangun (6). Contohnya sebagai berikut (8):
DFD Level 2 merupakan penjabaran lebih rinci dari DFD level 1. Setiap bubble proses pada DFD level 1 dapat dimodelkan secara lebih terperinci menjadi sebuah DFD lagi. Apabila diperlukan setiap bubble proses pada DFD level 2 juga dapat diperinci menjadi DFD level 3, begitu seterusnya. Perincian DFD berhenti sampai proses yang ada bersifat atomik (6). Contohnya sebagai berikut (atas user dan bawah admin) [8]:
Aplikasi/Diagraming Tool untuk DFD
- Pada jaman penuh teknologi seperti ini untuk membuat DFD dapat menggunakan aplikasi seperti dibawah ini (7):
- Microsoft Visio
- Lucid Chart
- yED Graph Editor
- Ardoq
- OmniGraffle
- Griffy
- Draw.io
- Concept Draw Pro 11
- Azhar Susanto,2017. Sistem Informasi Akuntansi- Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, Edisi Perdana, Lingga Jaya
- Romney, M.B &Steinbart, P.J. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System), Edisi Keempatbelas
- Leslie Turner, Andrea Weickgenannt, Mary Kay Copeland. 2017. Accounting Information Systems CONTROLS AND PROCESSES, Third Edition.WILEY
- Martin Quinn, Erik Strauss. 2018. The Routledge Companion to Accounting Information Systems. Routledge.
- Sumber dari (dhykapra.blogspot.com)
- Sumber dari (okkypratama.wordpress.com)
- Sumber dari (idntimes.com)
- Sumber dari (kuliahkomputer.com)
Ket: (angka) merupakan sumber yg ada di slide paling belakang
Selamat berkunjung kembali di postingan selanjutnya
0 Response to "Pengetahuan dan Siklus Proses Bisnis Dengan Menggunakan Data Flow Diagram (DFD)"
Post a Comment