Contoh Kegagalan Proyek TI Dalam Implementasi ERP
1. Latar
Belakang Organisasi
FoxMayer adalah sebuah perusahaan layanan kesehatan yang merupakan salah satu grosir obat terbesar di Amerika Serikat dengan penjualan tahunan mencapai $5 miliar dan sekitar 500.000 pengiriman item setiap sehari.
2. Proyek
Persaingan yang ketat membuat FoxMayer membutuhkan solusi untuk membuat keputusan rantai pasokan yang kompleks untuk menghadapi tekanan biaya. FoxMayer memutuskan bahwa ERP akan menawarkan solusi terbaik untuk mendapatkan informasi secara relatime, mengotomatiskan dan mengintegrasikan sistem inventaris kedalam sistem. ERP diharapkan dapat menghilangkan aktivitas yang tidak perlu atau berlebihan serta mengatur tingkat ketersediaan yang sesuai dan menerapkan layanan pelanggan yang lebih responsive.
Proyek ini merupakan sebuah proyek yang bernilai jutaan dollar yang diluncurkan dalam industri farmasi. Biaya implementasi SAP dianggarkan sebesar $65 juta, sistem ERP ini diharapkan dapat menghemat anggaran FoxMayer sebesar $40 juta per tahun.
3.
Penyebab Kegagalan
Kegagalan proyek ini disebabkan oleh perencanaan dan
implementasi yang buruk.
-
Perencanaan
1.
Pemilihan ERP
yang buruk
2.
Tidak ada
konsultasi
3.
Kurangnya
perencanaan kontigensi
4. Tidak keterlibatan untuk pengguna akhir sistem
-
Penerapan
1.
Tidak ada
rekonstruksi proses bisnis
2.
Pengujian tidak
memadai
3.
Cakupan proyek
yang terlalu ambisius
4.
Tenaga IT yang
kurang mumpuni
5.
Dukungan
manajemen yang buruk
6.
Kurangnya kerja
sama untuk pengguna akhir sistem
Hal diatas meneyebabkan FoxMayer harus membayarkan
tagihan sebesar $100 juta untuk implementasi ERP. FoxMeyer hanya menghemat
setengah dari jumlah yang diproyeksikan, dan perusahaan harus mengajukan
kebangkrutan beberapa bulan kemudian.
4.
Saran
Langkah-langkah yang diperlukan sebelum implementasi
proyek ERP adalah:
1.
Pemilihan sistem
ERP
sebelum kita
memulai proyek ini menjadi sangat penting untuk memutuskan sistem ERP apa yang
akan dipergunakan? beberapa pertimbangan dalam phase ini adalah:
a.
Apakah kita akan
membuat (custom made) atau membeli sistem ERP yang sudah tersedia dipasar?.
b.
Apabila akan
membeli sistem ERP yang sudah tersedia, apakah kita akan membeli sistem yang
disediakan oleh vendor lokal atau vendor internasional?.
Tips dalam
Software Selection Process :
a.
Buat daftar /
check list dari tantangan operasional yang saat ini dihadapi perusahaan, dari
tingkat manajemen dan check list dari tiap-tiap bagian atau divisi.
b.
Buat daftar /
check list dari kebutuhan perusahaan akan penggantian sistem. Bisa saja
perusahan saat ini tidak mengalami kendala operasional, namun sesuai visi
perusahaan akan berkembang pada tahun-tahun mendatang, dan sistem yang ada saat
ini tidak dapat lagi mendukung perkembangan tersebut.
c.
Beri Bobot kedua
check list diatas agar kita dapat mengetahui kepentingan dari tiap kendala
operasional yang terjadi dan kebutuhan, sehingga memudahkan untuk menetukan
prioritas.
d.
Proses seleksi
vendor apakah untuk pembuatan (custom made) atau membeli produk ERP yang sudah
jadi menjadi lebih mudah dengan check list di atas, dimana kita dapat
membandingkan suatu produk ERP dengan yang lainnya bukan karena banyaknya
fungsi yang tersedia pada suatu sistem ERP, melainkan kepada apakah cocok
dengan kebutuhan kita.
e.
Proses seleksi
merupakan suatu aktifitas yang harus melibatkan seluruh lini manajemen dan
setiap bagian/departemen/divisi. Hal ini
dikarenakan pengguna dari sistem ERP nantinya adalah setiap divisi yang ada,
bukan divisi MIS/EDP/IT.
2.
Perubahan
Teknologi
Penggunaan
sistem baru tentu saja akan merubah adaptasi teknologi yang akan dipergunakan
perusahaan, hal ini harus menjadi perhatian dengan melihat apakah team internal
sudah memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup dalam teknologi baru yang
akan dipergunakan? misalnya perusahaan berencana menggunakan SAP sebagai sistem
ERP baru, dan dari 5 team IT/MIS, tidak ada satu orangpun yang menguasai SAP
maka perusahaan akan memerlukan bantuan pihak luar dalam proses implementasi.
3.
Rekontruksi
Bisnis Proses
Pada umumnya
impementasi ERP sistem akan menyentuh hampir seluruh bagian/departemen, karena
itu biasanya akan terjadi perubahan dari cara kerja operasional perusahaan
(lihat bahasan mengenai apa itu ERP dan kegunaannya). Perubahan cara kerja /
business proses kadang minimal, namun pada umumnya terjadi perubahan yang cukup
banyak. Hal ini membuat perusahaan harus
mempertimbangkan apakah kebutuhan pihak luar yang akan membantu implementasi
ERP hanya membantu sisi teknologi (point 1) atau perusahaan sebenarnya
membutuhkan pihak luar juga yang dapat membantu memperbaiki Bisnis Proses yang
ada saat ini.
4.
Perubahan Kultur
Perusahaan
Kedua perubahan
di atas, terutama perubahan Bisnis Proses akan berakibat pada perubahan cara
kerja, yang pada akhirnya akan memaksa terjadinya perubahan kultur kerja
perusahaan. Misalnya sebelumnya masing-masing departmen hanya fokus kepada
kepentingan departemen mereka masing-masing, maka dengan sistem yang
terintegrasi, terlihat semua harus bekerja sebagai team dan harus memikirkan
kepentingan perusahaan dibanding kepentingan satu departemennya semata.
Perubahan kultur dalam implementasi ERP sistem menjadi hal yang paling banyak
tantangan dibanding perubahan lainnya, kadang apabila tidak ditangani secara
serius dapat berakibat fatal. Contoh pihak pengguna/user tidak mendukung
perubahan sistem karena dianggap lebih sulit digunakan.
Dengan melihat
perubahan yang akan terjadi pada saat implementasi sistem ERP, maka setelah
memilih produk ERP, perusahaan harus mempertimbangkan 3 hal diatas, apakah
perusahaan dapat melakukan ke tiga perubahan di atas menggunakan sumberdaya
internal atau membutuhkan bantuan pihak luar / konsultan.
0 Response to "Contoh Kegagalan Proyek TI Dalam Implementasi ERP"
Post a Comment